
Aku sendiri tipikal cewek yang tidak pernah bisa diam dan cenderung lebih cuek untuk masalah penampilan.
Roy sering mengejekku ketika aku sudah mulai kusut. Sebalnya lagi dia selalu membandingkan aku dengan Anisa yang selalu perfect di matanya.
Setelah kami lulus kuliah, Roy melamar Anisa. Entah kenapa aku merasa tidak suka dengan hubungan mereka.
Makin mereka getol membahas tentang rencana pernikahana, aku kian sakit. Awalnya aku bingung dengan perasaanku ini.
Apakah benar aku jatuh cinta dengan Roy sahabatku sendiri dan calon kakak iparku?
Aku rasa perasaan ini salah. Namun, kenyataannya rasa cintaku kepada Roy benar.
Hingga suatu saat Anisa dan Roy bertengkar hebat. Hubungan mereka sempat renggang.
Saat mereka berdua sedang break dengan hubungannya aku masuk sebagai seorang sabahat dan orang yang berharap atas cinta Roy.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News