
Bi Ima juga tak mematok harga untuk pelayanannya. Berapapun yang diberikan, ia ikhlas. Namun aku selalu memberi bayaran sepantasnya untuk segala kebaikan yang ia berikan pada tubuhku. Makanya ia senang kalau aku datang mengunjunginya.
“Mau dibunyikan lagi tulangnya, nak?”
“Iya Bi,” kataku sambil menanggalkan baju. (*)
Pintarnya Cewek Bikin Alasan, Patut dapat Penghargaan
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News