
GenPI.co - Baru-baru ini publik dikejutkan oleh pengakuan seorang anak SMP yang menghabisi nyawa seorang balita dan menyimpan jasadnya di lemari pakaian di kamarnya. Dia menyerahkan diri ke polisi dan mengakui kesalahannya.
Yang mengerikan, dia mengaku bahwa niatnya membunuh terinspirasi dari nonton film horor. Hal ini menjadi bukti bagaimana tontonan horor merasuk begitu dalam ke benak remaja itu, sehingga akal sehatnya tidak berfungsi sama sekali.
Lantas bagaimana film horor merusak otak anak dan berpotensi mengubahnya menjadi maniak kejam? Simak di bawah ini.
BACA JUGA: Anak Kerdil Mau Bunuh Diri Karena Di-bully, Ternyata Tipu-tipu
Mmeberi pengalaman buruk bagi si anak
Menonton film horor mungkin saja dianggap sebagai hiburan, tetapi hal ini tidak berlaku pada anak-anak. Bisa saja itu tersebut menjadi pengalaman yang tidak menyenangkan baginya. Secara psikologis, seorang anak lebih sulit melupakan pengalaman tidak menyenangkan dan ini akan terus diingat oleh anak dalam jangka panjang.
Membuatnya ketakutan
Lain seperti orang dewasa, anak-anak belum bisa membedakan realita dan fiksi dari adegan yang ditampilkan pada film horor. Akibatnya, anak akan membayangkan adegan-adegan pada film terjadi pada mereka. Mereka pun akan merasa takut dan waswas.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News