
GenPI.co - Tidak banyak kaum milenial yang peduli dengan masyarakat perdesaan. Namun, hal tersebut tampaknya tidak berlaku bagi Yohanes Sugihtononugroho.
Pria 26 tahun tersebut awalnya merasa prihatin dengan para petani justru menjadi golongan yang paling miskin. Padahal, hasil produksinya dibutuhkan setiap hari dalam jumlah yang banyak oleh semua orang.
BACA JUGA: Bangga! Perdana Putra Minang Berprestasi di Ajang Gokar Dunia
Yohanes akhirnya memahami bahwa permasalahan yang sering dihadapi petani adalah terkait permodalan. Sebagian petani di Indonesia masih kesulitan untuk mengakses teknologi dan pendanaan yang tepat.
Berangkat dari kepeduliannya terhadap kaum petani, Yohanes mendirikan Crowde pada 2015. Crowde merupakan startup yang berfokus pada pemodalan petani, dan memiliki misi sosial untuk menembangkan petani dari segi bisnis.
Lulusan Universitas Prasetiya Mulya Fakultas Ekonomi ini pun berhasil mengembangkan Crowde menjadi platform permodalan yang mengelola dana masyarakat yang kemudian disalurkan pada proyek petani.
Pada Juli 2018, Yohanes Sugihtononugroho meraih penghargaan sebagai salah satu Forbes Under 30. Tentu saja, hal tersebut diraih berkat kerja kerasnya untuk memajukan bisnis pertanian.
NACA JUGA: Hebat! 3 Anak Indonesia Dikenal Dunia Karena Berprestasi
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News