
Rambut rontok jenis ini biasanya terjadi karena faktor genetik dan hormonal.
Pada pria, penyakit ini sering muncul sebagai garis rambut yang menyusut dan menipis di pelipis, yang akhirnya menyebabkan kebotakan di bagian ubun-ubun.
Pada wanita, hal ini dapat bermanifestasi sebagai pelebaran bagian tengah rambut dan penipisan rambut secara keseluruhan. Rambut rontok berpola ditandai dengan miniaturisasi folikel rambut dan seringkali bersifat progresif.
3. Rambut rontok autoimun
BACA JUGA: 5 Makanan Kaya Protein untuk Pertumbuhan Rambut yang Sehat, Tidak Ada Lagi Rontok
Kondisi rambut rontok autoimun, seperti alopecia areata, melibatkan sistem kekebalan tubuh yang secara keliru menyerang folikel rambut.
Hal ini dapat menyebabkan kerontokan rambut di kulit kepala, yang dapat menyebar dan menjadi lebih luas seiring berjalannya waktu.
BACA JUGA: Cara Menggunakan Air Beras untuk Membuat Rambut Halus dan Berkilau
Dalam kasus yang jarang terjadi, kerontokan rambut akibat autoimun dapat menyebabkan jaringan parut alopecia, di mana folikel rambut hancur secara permanen, sehingga menyulitkan pertumbuhan kembali.
Mencari pertolongan medis sangat penting untuk diagnosis dan penanganan kondisi rambut rontok autoimun yang tepat. (*)
BACA JUGA: 4 Kebiasaan Ini Harus Ditinggalkan agar Rambut Tidak Rontok Parah
Jangan sampai ketinggalan! Kamu sudah lihat video ini ?
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News