
GenPI.co - Waktu makan bersama anak terkadang dapat berubah menjadi ajang pertarungan, terutama ketika harus mengajak si kecil makan sayur atau menghabiskan makanannya.
Namun, memaksa anak untuk makan mungkin bukanlah solusi ajaib yang kita bayangkan.
Dilansir Times of India, pendekatan yang lebih lembut pada waktu makan bisa menjadi kunci untuk membina hubungan yang sehat dengan makanan.
1. Menghargai selera anak
BACA JUGA: Gugat Cerai Teuku Ryan, Ria Ricis Ajukan Nafkah Anak
Sama seperti orang dewasa, anak-anak mempunyai selera makan yang berbeda-beda. Pada hari-hari tertentu mereka mungkin merasa lapar, namun pada hari-hari lainnya, tidak terlalu lapar.
Memaksa mereka makan saat tidak lapar dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan asosiasi negatif dengan makanan.
BACA JUGA: Libatkan Anak saat Kampanye, Caleg DPRD Purworejo Dihukum 3 Bulan Penjara
Sebaliknya, menghormati isyarat lapar memungkinkan mereka mengembangkan pemahaman yang sehat tentang kapan dan berapa banyak yang harus dimakan.
2. Menciptakan pengalaman waktu makan yang positif
Menurut Shivani Ahuja, ahli gizi, pendiri Diet Guardians, waktu makan harus menjadi pengalaman yang menyenangkan dan positif.
BACA JUGA: 5 Zodiak Keberuntungan untuk Keluarga, Jadi Anak Kesayangan
Memaksa anak untuk makan dapat mengubahnya menjadi peristiwa yang membuat stres, membuat mereka mengasosiasikan makanan dengan tekanan dan ketidaknyamanan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News