
GenPI.co - Berinteraksi dengan orang yang playing victim sering kali menyerupai memecahkan teka-teki yang rumit, menghadirkan tantangan namun bukan suatu prestasi yang tidak dapat diatasi.
Berurusan dengan individu yang cenderung terus-menerus mengambil peran sebagai korban bisa terasa seperti mencoba melepaskan ikatan, menantang namun bukan berarti mustahil.
Jika kamu terjerat dalam situasi yang berantakan ini, berikut adalah panduan komprehensif untuk menavigasi hubungan ini dengan anggun sambil menjaga kesehatan mental, dilansir Times of India.
1. Tetapkan aturan
BACA JUGA: Khusus Suami Istri, Tips Zoya Amirin agar Hubungan Ranjang Membara
Batasan adalah tembok pelindung yang menjaga ruang mental. Meskipun memperluas empati merupakan hal yang terpuji, hal ini juga sama pentingnya.
Untuk menggambarkan batasan-batasan ini ketika pola pikir mereka yang terus-menerus playing victim mengganggu kedamaian kamu.
BACA JUGA: Tinder Sebut Gaya Berkencan Gen Z Tidak Memikirkan Tujuan Akhir Hubungan
Dengan hati-hati namun tegas, komunikasikan batasan. Ekspresikan empati sambil dengan tegas menyatakan perlunya ruang pribadi.
Tekankan kembali pentingnya saling menghormati dalam dinamika hubungan. Menetapkan batasan-batasan ini tidak hanya menjaga kesehatan mental tetapi juga mendorong hubungan yang lebih sehat.
2. Pemecahan masalah
BACA JUGA: 3 Tips Sederhana Membina Hubungan Romantis yang Sehat
Mengalihkan fokus dari keadaan tidak berdaya ke pendekatan pemecahan masalah adalah hal yang sangat penting.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News