
Namun sering kali yang terjadi justru sebaliknya: melakukan sesuatu menjadi tujuan akhir.
Misalnya saja, kita mengatakan pada diri sendiri bahwa keluarga kita akan mendapat manfaat dari waktu bersama yang lebih lama, namun alasan sebenarnya kita bepergian adalah karena kita menikmati perencanaan dan pengalaman liburan.
2. Mempertimbangkan alternatif
BACA JUGA: Pinjaman Pribadi Lebih Ngeri dari Rentenir, Coba 3 Tips Terhindar Pinpri
Kebanyakan dari kita mempunyai ide di kepala dan kemudian mengumumkan hasilnya, misalnya, "Siapa yang ingin pergi ke Disney World?"
Terkadang, ini adalah proposisi ambil-atau-tinggalkan bagi pendengar. Yang diabaikan di sini adalah gagasan bahwa ada banyak cara lain untuk bersantai bersama, bepergian, dan menghabiskan uang. Orang-orang yang berakal sehat mendiskusikan hal ini di awal proses.
BACA JUGA: 3 Tips Memprioritaskan Anak Ketika Orang Tua Memutuskan Bercerai
3. Siapa yang diuntungkan?
Pengambil keputusan mana yang tidak mengklaim melakukan sesuatu demi anak atau pasangannya?
BACA JUGA: 3 Tips Tingkatkan Percaya Diri untuk Solo Traveler
Kita yang pernah berada dalam situasi ini tahu bahwa orang tua, kakek-nenek, dan orang dewasa lainnya mendapatkan manfaat yang sama besarnya dengan anak-anak.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News