
Buya Yahya menilai, bahwa meninggalkan salat itu seperti halnya meninggalkan puasa, seperti halnya meninggalkan zakat, sama halnya meninggalkan haji bagi yang mampu, sama-sama rukun Islam.
"Yang tidak salat dosa besar, yang tidak puasa ramadan dosa gede bagi yang tidak punya uzur," jelas Buya Yahya.
Lantas bagaimana orang Islam yang meninggalkan salat, apakah dia serta merta orang kafir?
BACA JUGA: Benarkah Mimpi Bisa Jadi Kenyataan? Ini Penjelasan Buya Yahya
Buya Yahya pun menjelaskan mahzab Imam Syafii, Imam Maliki, Imam Hanafi, dan jumhur ulama.
"Jika ada orang meninggalkan salat, maka lihat, kalau orang itu masih mengatakan salat itu wajib, dia tidak dikatakan kafir. dia tetap beriman tapi akan menanggung dosa," ungkap Buya Yahya.
BACA JUGA: Benarkah Menggugurkan Kandungan Diperbolehkan? Begini Kajian Buya Yahya
Namun, jika orang tersebut mengatakan bahwa salat tidak wajib, maka bisa dikatakan murtad, dia kafir.
"Jadi kalau ada orang atau tetangga tidak salat, tetapi masih mengatakan salat wajib, maka dia masih muslim, tapi akan menanggung dosa besar, tetapi bukan seenaknya dibilang kafir," beber Buya Yahya.
BACA JUGA: Kajian Gus Baha: Jika Ekonomi Sulit dan Rezeki Sempit, Kerjakan Ibadah ini
Selain itu perlu diingat, urusan umat itu bukan hanya salat saja, karena meskipun rajin salat, tapi putus tali persaudaraan itu tetap tidak baik.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News