
Sesuai kebijakan MSF, mereka merawat setiap orang sesuai kebutuhan media mereka tanpa membedakan pasien berdasarkan etnik, keyakinan agama, afiliasi politik, dan di sisi apa mereka berpihak saat konflik. Namun ini nampaknya tidak bisa diterima oleh setiap orang.
Pada malam tanggal 3 Oktober 2015 terdapat 105 pasien yang sedang dirawat oleh 140 awak medis MSF dari Afghanistan dan internasional saat Pesawat serbu AS menyerang. 42 orang tewas dalam serangan itu termasuk 14 orang relawan internasional MSF. Ini menjadi tragedi terbesar yang dialami oleh MSF dan AS pada akhirnya mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News