
Untuk itu perlu dibangun trotoar yang bisa membuat orang suka berjalan kaki, seperti menghadirkan trotoar dengan pepohonan yang rindang.
“Jalan kaki sambil olahraga, enggak usah bayar mahal untuk untuk ngegim. Tak usah memikirkan parkir kendaraan pribadi yang bisa mencapai Rp30.000 per hari, belum lagi bayar tol, dan beli bensin,” kata Safrudin.
Hal itu juga dilakukan Safrudin yang tinggal di Citayam dan berkantor si Sarinah, Jakarta Pusat. Setiap hari dia mengunakan kereta dengan waktu tempuh selama 1 jam, bandingkan dengan jika pakai mobil pribadi yang bisa mencapai 4 jam saat kondisi jalan macet.
Dari rumah ke stasiun kereta, ia berjalan kaki selama 10 menit. Turun kereta di Sudriman berjalan kaki ke Sarinah selama 10 menit. Pulang pergi, setiap hari dia berjalan kaki selama 40 menit. Sementara jika ada kepentingan di kawasan Monas, Safrudin memilih menggunakan sepeda.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News