
Di Suriah, Joanna Palani mahir menggunakan senjata. Bermodalkan sniper SVD Dragunov dan 'senapan serbu Kalashnikov, ia menghabisi lawan-lawannya. Maklum, perempuan cantik ini memang terlahir dari keluarga pejuang. Ayahnya seorang Peshmerga. Begitu pula dengan kakeknya.
Bagi pasukan ISIS, Joanna Palani adalah dewi kematian. Bagaimana tidak, 100 tentara ISIS meregang nyawa akibat disambar proyektil yang dimuntahkan dari senjatanya. Kengerian ISIS terhadap Joana membuat mereka mengadakan sayembara. Organsasi teroris itu menghadiahkan 1 juta dolar bagi yang bisa menangkap gadis itu untuk dijadikan budak seks mereka.
Yang unik, bukan ISIS yang berhasil menangkap Joanna, melainkan pemerintah Denmark. Dengan dalih mengamankan warga negaranya, pemerintah Denmark memburunya hingga ke Suriah lalu menggiringnya masuk ke penjara. Namun, kisah heroik Joanna palani terus melekat di hati. Ia sudah jadi pahlawan, khususnya bagi perempuan-perempuan Kurdi yang ikut tersiksa akibat keberadaan ISIS.
Simak juga video menarik berikut
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News