
GenPI.co — Kepergian ibu negara di tahun 2004 - 2014, Ani Yudhoyono, seolah membangunkan kita semua untuk menjaga persatuan dan persaudaraan. Hal ini disampaikan oleh Jaya Suprana, seorang Budayawan yang ikut melayat ibu Ani Yudhoyono. Dia menuturkan bahwa almarhumah merupakan sosok yang sangat pedulu dalam kegiatan kemanusiaan dan kebudayaan.
Dikutip dari Kompas, Ibu Ani seolah membangunkan kita dari tidur untuk berhenti saling membenci. "Insya Allah wafatnya beliau itu adalah wake-up call, membangunkan kita dari tidur kita yang sebenarnya yang sangat menyedihkan, yaitu marilah kita berhenti saling membenci," kata Jaya.
Jaya merasa terpukul dan kehilangan atas meninggalnya Ani Yudhoyono, pasalnya dia merasa berhutang budi kepadanya. Sebab kebaikan dan kepedulian Ani terhadap kemanusiaan dan budaya.
Baca juga:
Ibu Negara Ani Yudhoyono Meninggal Dunia Jadi Sorotan Dunia
Kontribusi Ani Yudhoyono Selama Menjadi Ibu Negara
Ani Yudhoyono berjuang melawan penyakitnya dan selama tiga bulan terakhir, kondisinya terus menurun dan harus menjalani perawatan di ruang karantina. Hal ini bertujuan untuk untuk menghindari infeksi virus dan bakteri yang berpotensi mengganggu proses pengobatan yang sedang dilakukan.
Pada Minggu (2/6/2019) pagi ini, jenazah Ani Yudhoyono masih disemayamkan di Pendopo Cikeas. Minggu siang, akan dilaksanakan shalat jenazah kemudian dilanjutkan pemakaman Ani Yudhoyono di Taman Makam Pahlawan Kalibata pada pukul 15.00 WIB.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News