
“Belum lagi ilmu dan wawasan yang didapat banyak sekali manfaatnya, akhlak berubah, bergaul dan dapat berguna di masyarakat,” sebutnya.
Hal itu benar- benar terbukti. Sejak pindah kembali ke kampung halaman, Dayat dipercaya menjadi imam setiap waktu sholat di musala yang ada di sekitar tempat tinggalnya. Bahkan, dia diperebutkan untuk jadi imam oleh beberapa musala untuk imam sholat tarawih saat bulan puasa.
Selama itu pula dayat mengukir banyak prestasi baik disekolah maupun di lingkungan tempat tinggalnya. Mulai dari mengikuti lomba dari perwakilan sekolah seperti, duta rohis tingkat provinsi, hingga program Pemkab Tanahdatar 1000 hafiz tiga juz dan lima juz. Belum lagi perlombaan-perlombaan yang diadakan dalam semarak ramadhan yang berhasil di sabetnya dengan keluar sebagai juara.
Meski saat ini tidak lagi di Pesantren, namun dayat tetap menjaga hafalannya dengan Murojoah setelah maghrib dirumah, dan isya serta subuh.
Putra ke dua dari empat bersaudara dari pasangan Hermita dan Effendi , tersebut berkeinginan hendak melanjutkan pendidikannya ke Madinah. untuk menggapai itu saya tidak kuliah sekarang dahulu, akan tetapi masuk pesantren lagi untuk modal ke Madinah nanti, semoga impian saya terwujud,” imbuhnya.
Simak juga video menarik pilihan redaksi berikut
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News