
GenPI.co - Dua kabupaten di Kepulauan Riau menjadi gerbang bagian utara Indonesia. Kabupaten tersebut adalah Natuna dan kepulauan Anambas. Akses transportasi menuju dan dari dua kawasan ini menggunakan kapal, yang sayangnya masih jarang.
Kurangnya transportasi tidak berbanding lurus dengan jumlah penduduk yang hilir mudik. Yessi Nuryeni, salah satu warga Natuna dibuat mengeluh oleh karenanya. Menurutnya kapal yang telah disediakan untuk rute ke Anambas dan Natuna terasa kurang dan tidak mencukupi kebutuhan masyarakat yang ada.
Keluhannya itu disampaikan di akun Facebook miliknya @Yessi Nuryeni, Kamis (18/4) lalu.
Keluhan Yessi di Facebook akibat kurangnya akses kapal dari dan ke Natuna.
Dalam unggahannya itu, Yessi menumpahkan keresahan karena begitu sulit untuk pulang kampung dari Tanjungpinang ke Natuna karena menunggu jadwal kapal. Menurutnya, kondisi ini semakin bertamabah tatkala masuk masuk musim mudik.
“Kalaulah musim mudik nanti lebih parah lagi. Bukan dia nak nambah kapal tujuan Natuna. Malah kapal yg ada dialihkan ke daerah yg katanya pemudik lebih banyak.” tulisnya di facebook.
Kondisi ini membuat Yessi merasa daerahnya tidak terlalu diperhatikan pemerintah. Menurutnya, Natuna dan Anambas yang jadi gerbang utara Indonesia disediakan dengan jumlah kapal yang memadai.
“INGAT!!! Natuna itu Gerbang Utara. Kalau disentil orang Asing nak ngambil Natuna, baru dia sebok nak datang ke Natuna buat macam-macam wacana.” ungkapnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News