
"Orang-orang Tengger melaksanakan ritual Yadnya Kasada yang berlangsung selama satu bulan. Dan pada 29-30 Juni akan menjadi pusat kegiatannya. Kami meyakini event ini akan melampau target wisatawannya dan transaksinya," kata Esthy.
Esthy mengatakan, Kemenpar siap mendukung penuh ritual sakral tersebut. Yaitu dengan event-event pendukung.
"Dalam kegiatan tersebut akan ditampilkan aneka seni tradisional masyarakat Tengger di antaranya Eksotika Bromo, Sendratari Kidung Tengger, Puisi Kidung tengger, Jaranan Wahyu Tunas Budaya dan lain-lain. Media-media asing ini akan memberitakan semua kegiatannya dan diketahui masyarakat dunia," ujar Esthy.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebut ini sebagai budaya dan tradisi yang memiliki kearifan lokal di Bromo. Yang pasti, dia mengingatkan agar atraksi alamnya diperhatikan dengan baik, terutama manajemen sampah, yang sering dikeluhkan banyak pihak di destinasi pegunungan.
“Service atau pelayanan yang baik, kebersihan, dan toilet yang terjaga, itu penting dalam jangka pendek. Jangka panjangnya adalah 3A, atraksi, amenitas dan akses, yang tidak bisa ditawar-tawar lagi,” kata dia.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News