
Caranya, mereka memanfaatkan motor roda tiga yang dimiliki untuk membawa tabung BrightGas dan mengantarkannya langsung kepada pelanggan yang notabene masyarakat sekitar. Mereka bisa mengantar gas dengan cara door to door sehingga memudahkan pelanggan.
“Sebelumnya, ada kenalan kami melihat motor teman-teman KDA yang dimodifikasi, sepertinya bisa untuk tempat tabung gas sekalian ngantar. Kami lalu diajak ke Teras (Kantor Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Boyolali). Ya sudah habis dicek dan aman, kami akhirnya kerja sama jadi pengantar BrightGas ini,” ungkap bapak 1 anak ini.
Pemasukan dari pengantar gas pink ini menjadi andalan mereka saat pandemi. Maklum ketika covid-19 melanda, bisnis servis elektronik menurun drastis karena sedikit orang yang mau memperbaiki televisi, radio, ataupun barang lainnya. Sebagai gantinya, ketika itu mereka bisa mengantar hingga seratusan gas dalam sepekan.
BACA JUGA: Pertamina Sidak Elpiji Bersubsidi Usaha Batik dan Laundry di Solo, Ini Hasilnya
Sardi dan rekan-rekannya biasa mengantar BrightGas dengan jarak sekitar 5 kilometer (km) dari sekretariat KDA di Desa Candi, Kecamatan Ampel. Pelanggannya bervariasi, ada yang pengusaha susu sapi, peternak ayam hingga usaha toko kelontong. Mereka bisa mendapat keuntungan sekitar Rp4.000 per tabung gas pink ini.
Pelanggan cukup memesan elpiji nonsubsidi ini melalui layanan perpesanan WhatsApp ke masing-masing anggota KDA yang paling dekat dengan tempat tinggal mereka. Adapun pembayaran bisa dilakukan dengan uang tunai ataupun transfer.
BACA JUGA: Tambah 636.000 Tabung Gas Melon di Solo Raya, Pertamina Ingatkan Peruntukan Elpiji Subsidi
KDA mendapatkan pasokan BrightGas dengan harga Rp66.000/tabung dan dijual senilai Rp70.000/tabung untuk ukuran 5,5 kg. Dari pendapatan ini, mereka bisa memeroleh keuntungan Rp4.000/tabung. Belakangan mereka juga menjual gas elpiji subsidi 3 kg (gas melon).
“Sekali antar itu bisa bawa 5 tabung gas untuk BrightGas. Kalau elpiji melon bisa muat sampai 8 tabung,” imbuh dia.
BACA JUGA: Isu Elpiji 3 Kg Langka di Solo, Dirut Pertamina Turun Tangan Pastikan Pasokan Aman
Saat ini KDA memiliki total 170 tabung gas elpiji, 90-an tabung di antaranya adalah gas pink dan sisanya gas melon. Dari jumlah tersebut, KDA membeli sendiri sekitar 50 tabung gas, sementara lainnya merupakan bantuan dari Pertamina.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News