IMF Sebut Dunia Berisiko Hadapi Pertumbuhan Ekonomi yang Melambat

IMF Sebut Dunia Berisiko Hadapi Pertumbuhan Ekonomi yang Melambat - GenPI.co
Ekonomi dunia, yang diguncang konflik dan meningkatnya persaingan geopolitik, terancam terjebak dalam kondisi pertumbuhan lambat. (Foto: Antara /Reuters/Yuri Gripas/am.)

Jumlah tersebut setara dengan 93% dari output ekonomi global, suatu porsi yang diperkirakan akan mendekati 100% pada tahun 2030.

"Ekonomi global terancam terjebak pada jalur pertumbuhan rendah dan utang tinggi,'' kata Georgieva. "Itu berarti pendapatan lebih rendah dan lapangan kerja lebih sedikit.''

Meski begitu, kondisi ekonomi tidak sepenuhnya suram.

BACA JUGA:  Pengeluaran untuk Militer Melonjak, Perekonomian Israel Masih Tetap kuat

IMF mengatakan dunia telah membuat kemajuan besar dalam mengendalikan inflasi yang melonjak pada tahun 2021 dan 2022 saat ekonomi bangkit kembali dengan kekuatan yang tak terduga akibat pembatasan sosial akibat pandemi.

Ia memuji suku bunga yang lebih tinggi yang direkayasa oleh Federal Reserve dan bank sentral lainnya serta pengurangan penumpukan di pabrik, pelabuhan, dan tempat pengiriman barang yang telah menyebabkan kekurangan, keterlambatan, dan harga yang lebih tinggi.

BACA JUGA:  Aturan Baru Kemenkeu Langsung di Bawah Presiden, Tak Lagi di Kemenko Perekonomian

Di negara-negara kaya, lembaga tersebut memperkirakan inflasi akan turun tahun depan hingga 2% seperti yang diharapkan oleh bank sentral. Dan tekanan harga telah mereda tanpa membawa dunia ke dalam resesi.

"Bagi sebagian besar dunia, soft landing sudah di depan mata,'' kata Georgieva.

BACA JUGA:  Ekonomi China Tumbuh 4,6 Persen pada Kuartal Terakhir, Lebih Rendah dari Target

Namun, banyak orang masih berjuang menghadapi harga tinggi dan ketidakpastian ekonomi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya