
GenPI.co - Perekonomian China tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 4,6% pada kuartal Juli-September, kata pemerintah hari Jumat, dalam bukti terbaru bahwa upaya terkini untuk memacu pertumbuhan belum membuahkan hasil.
Dilansir AP News, ekonomi terbesar kedua di dunia melambat dari pertumbuhan tahunan 4,7% pada kuartal sebelumnya dan gagal mencapai target resmi pertumbuhan "sekitar 5%" untuk tahun 2024.
Suatu angka yang dianggap ambisius oleh beberapa analis tanpa adanya tindakan yang lebih agresif untuk memacu permintaan konsumen dan memacu pemulihan di sektor properti yang sedang terpuruk.
BACA JUGA: Microsoft Sebut Penjahat Dunia Maya Bantu Rusia dan China Membidik AS
Dalam pernyataannya, Biro Statistik Nasional menyatakan bahwa perekonomian “secara umum stabil dengan kemajuan yang mantap” bahkan dalam menghadapi “lingkungan eksternal yang rumit dan berat” serta perkembangan ekonomi domestik yang rumit.
Perekonomian tetap lesu meskipun pembatasan COVID-19 telah dicabut pada akhir tahun 2022.
BACA JUGA: China Kerahkan 125 Pesawat Tempur Saat Latihan Militer sebagai Peringatan bagi Taiwan
Kepercayaan konsumen rendah dan pasar real estate tetap menjadi beban bagi perekonomian.
Para pembuat kebijakan China dalam beberapa minggu terakhir telah mengumumkan serangkaian tindakan yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian, termasuk mengurangi suku bunga hipotek untuk rumah yang sudah ada dan memungkinkan bank untuk meminjamkan lebih banyak dengan mengurangi persyaratan cadangan.
BACA JUGA: Kualitas Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Disindir China
Tetapi Beijing sejauh ini belum mengungkap rencana stimulus besar baru yang menurut para analis dan investor saham diperlukan untuk memberikan dorongan besar bagi perekonomian.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News