
Rimanda menyayangkan anak muda sudah jarang memakai kain batik lagi. Namun, dia juga senang karena berkat dorongan pemerintah, semua ASN dianjurkan menggunakan udek batik sehingga proses produksi di Jetis Kampung Batik mulai ramai kembali.
Dia juga berharap agar batik juga dicintai dari semua kalangan masyarakat, tidak hanya perajin batik.
Marketing Manager dari BGSKIN Dewi Ratnaningtyas mengaku senang bisa menggelar program BGSKIN Support Batik Indonesia.
BACA JUGA: Attack Batik & Delicate Care, Inovasi Canggih dari Jepang untuk Batik Khas Indonesia
“Alhamdulillah, senang rasanya bisa berkolaborasi dengan para perajin batik dan juga penjahit untuk bikin pouch batik BGSKIN ini. Perajin dan penjahit mendapatkan pemasukan. Selain itu, para pengguna BGSKIN bisa mendapatkan hasil karya ini secara gratis,” kata Dewi. (*)
Lihat video seru ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News