
GenPI.co - Realisasi belanja pemerintah pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 dioptimalkan untuk sektor pendidikan dan perlindungan sosial (perlinsos).
Hal ini diungkapkan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani terkait realisasi APBN.
“Prioritas belanja pendidikan diberikan kepada penyaluran Bantuan Operasi Perguruan Tinggi atau BOPTS. Di bidang perlindungan sosial, belanja diprioritaskan untuk menyalurkan kartu sembako Bantuan Langsung Tunai (BLT) El Nino dan Kartu Prakerja,” kata dia, dikutip Rabu (21/8).
BACA JUGA: Menkeu: Perekonomian Indonesia Tumbuh 5,05%
Menkeu menuturkan anggaran belanja di sektor pendidikan juga dipakai pada Program Indonesia Pintar yang diberikan untuk 18,1 juta siswa serta Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah bagi 916.827 mahasiswa.
Anggaran ini juga digunakan untuk menyalurkan tunjangan profesi bagi 2,2 juta guru non-PNS, tunjangan khusus insentif bagi 348,9 ribu guru dan kepala sekolah non-PNS.
BACA JUGA: APBN Alami Defisit Rp 21,8 Triliun, Ini Penjelasan Menkeu
“Tentu yang PNS sudah masuk seluruhnya dalam belanja pegawai,” imbuh Sri Mulyani.
Di sisi lain, anggaran di bidang perlindungan sosial dipakai untuk menyalurkan BLT El Nino bagi 18,8 juta keluarga.
BACA JUGA: Kemenkeu Gelontorkan Rp50,8 Triliun untuk Gaji ke-13 ASN, Cair Juni 2024.
Anggaran ini juga digunakan untuk program Kartu Prakerja bagi 1,1 juta peserta.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News