GenPI.co 
GenPI.co - Pembuat peralatan nirkabel dan jaringan tetap Nokia pada hari Kamis melaporkan penurunan laba dan penjualan dua digit pada kuartal kedua karena pasar yang terus melemah karena klien menunda investasi dalam teknologi 5G.
Dilansir AP News, perusahaan yang berkantor pusat di Espoo, Finlandia ini melaporkan laba bersih sebesar 328 juta euro (USD 359 juta) untuk periode April-Juni, turun 20% dari 409 juta euro (USD 447 juta) tahun sebelumnya.
Laba bersih yang dapat didistribusikan kepada pemegang saham adalah 325 juta euro (USD 355 juta), turun dari 410 juta euro tahun sebelumnya.
Mirip dengan pesaingnya di Nordik, Ericsson dari Swedia, Nokia telah menderita tahun lalu akibat operator yang mengurangi investasi pada 5G dan teknologi telekomunikasi lainnya karena ketidakpastian ekonomi dan biaya pembiayaan yang tinggi.
"Kinerja keuangan kami pada kuartal kedua terus dipengaruhi oleh pelemahan pasar yang sedang berlangsung dengan penjualan bersih menurun 18% tahun-ke-tahun dalam mata uang konstan," kata CEO Nokia Pekka Lundmark dalam sebuah pernyataan.
Penjualan Nokia turun 18% menjadi 4,5 miliar euro (USD 4,9 miliar) dibandingkan dengan 5,4 miliar euro (USD 5,9 miliar) tahun sebelumnya.
Perusahaan Finlandia tersebut merupakan salah satu pemasok utama teknologi pita lebar generasi terbaru 5G di dunia bersama dengan Ericsson, Huawei dari China, dan Samsung dari Korea Selatan.
Lundmark mengatakan bahwa penjualan perusahaan tersebut akan membaik pada paruh kedua tahun ini, khususnya pada unit bisnis infrastruktur jaringannya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
