
Pasar besar lainnya termasuk Brasil dan Meksiko di Amerika Latin, Uni Emirat Arab dan Arab Saudi di Timur Tengah, serta Belgia dan Inggris di Eropa.
Uni Eropa memberlakukan bea sementara pada kendaraan listrik China minggu lalu, dengan tuduhan bahwa subsidi pemerintah memberikan keuntungan yang tidak adil bagi produsen mobil di China.
Produsen asal China memindahkan produksi ke luar negeri. BYD, produsen kendaraan listrik terbesar di negara itu, membuka pabrik di Thailand minggu lalu dan berencana membangun pabrik di Brasil, Hungaria, dan Turki.
BACA JUGA: China dan Bangladesh Perkuat Hubungan di Tengah Memanasnya Isu Teritorial dan Ekonomi
Penurunan penjualan di China merupakan penurunan bulanan kedua berturut-turut.
Angka terpisah yang ditabulasikan oleh Asosiasi Mobil Penumpang China menunjukkan penurunan penjualan selama tiga bulan berturut-turut.
BACA JUGA: Lawan China, NATO dan Mitranya di Asia Bergerak Lebih Dekat di Bawah Kepemimpinan AS
Kemerosotan real estat yang parah telah menghambat pertumbuhan ekonomi dan menekan kepercayaan konsumen.
Ekspor tersebut telah membantu menebus penjualan kendaraan berbahan bakar bensin yang melemah di China karena pasar secara keseluruhan telah mandek dan pembeli telah beralih ke kendaraan listrik dan hibrida. (*)
BACA JUGA: Belarusia dan China Bergabung dalam Latihan Militer di Dekat Perbatasan Polandia
Heboh..! Coba simak video ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News