
GenPI.co - Uni Eropa mengenakan bea masuk yang jauh lebih tinggi pada kendaraan listrik yang diimpor dari China.
Dilansir AP News, kendaraan listrik adalah titik api terbaru dalam sengketa perdagangan yang lebih luas mengenai subsidi pemerintah China dan ekspor teknologi hijau Beijing yang sedang berkembang pesat ke blok 27 negara tersebut.
Kewajiban yang lebih tinggi mulai berlaku pada hari Jumat, sambil menunggu keputusan akhir dalam waktu empat bulan.
BACA JUGA: PBB Adopsi Resolusi China untuk Menutup Kesenjangan Akses terhadap Kecerdasan Buatan
Setelah penyelidikan selama delapan bulan, Komisi Eropa, badan eksekutif UE, menemukan bahwa perusahaan yang memproduksi mobil listrik di China mendapatkan keuntungan dari bantuan pemerintah dalam jumlah besar.
Hal itu berarti mereka dapat mengalahkan pesaing di UE dalam hal harga, mengambil pangsa pasar yang besar, dan mengancam lapangan kerja di Eropa.
BACA JUGA: Warga Taiwan Diminta Tidak Melakukan Perjalanan ke China, Hong Kong, dan Makau
Bea masuk yang lebih tinggi diumumkan pada tanggal 12 Juni dan mulai berlaku pada hari Jumat.
Bea masuk tersebut bersifat sementara, artinya bea masuk akan dijumlahkan tetapi tidak perlu dibayarkan hingga bea masuk tersebut dikonfirmasi melalui pemungutan suara oleh pemerintah Uni Eropa sebelum tanggal 2 November.
BACA JUGA: Duta Besar AS Sebut Dukungan Teknologi China untuk Rusia Merupakan Kesalahan Besar
Uni Eropa hanya akan memungut bea masuk jika ada temuan lebih lanjut bahwa industri otomotif Eropa akan mengalami kerugian material tanpa bea masuk.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News