Daya Saing Indonesia Cetak Sejarah di Era Jokowi, Bahlil Menuai Pujian

Daya Saing Indonesia Cetak Sejarah di Era Jokowi, Bahlil Menuai Pujian - GenPI.co
Bahlil Lahadalia menuai pujian karena berhasil mencetak sejarah dalam mendongkrak daya saing Indonesia di era Jokowi. (Foto: ANTARA/Yuvensius Lasa Banafanu)

GenPI.co - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang dipimpin Bahlil Lahadalia menuai pujian karena berhasil mencetak sejarah dalam mendongkrak daya saing Indonesia di era Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pujian tersebut datang dari Piter Abdullah selaku Direktur Eksekutif Segara Research Institute.

Berdasarkan data Kementerian Investasi yang mengutip International Institute for Management Development (IMD) melalui rilis World Competitiveness Ranking (WCR) 2024 tentang daya saing berbagai negara, daya saing Indonesia berhasil menempati peringkat tertinggi sepanjang sejarahnya.

BACA JUGA:  Soal Pertemuan Megawati dan Jokowi, Bahlil Lahadalia: Mungkin Waktu yang Tepat

Indonesia menempati peringkat 27 dari 67 negara, naik tujuh peringkat dari tahun lalu di posisi 34 dengan skor 71,52.

Sejak 1997, baru kali ini Indonesia menembus peringkat 20-an, hanya di bawah Singapura (peringkat pertama) dan Thailand (peringkat 25) untuk kawasan Asia Tenggara.

BACA JUGA:  Buka Suara soal Izin Tambang, Bahlil Lahadalia Disanjung Aspebindo

Menurut Piter, apa yang dikerjakan pemerintahan Presiden Jokowi untuk meningkatkan daya saing Indonesia dinilai cukup berhasil salah satunya dengan menerbitkan Undang-Undang Cipta Kerja.

“Good news, congratulation untuk pemerintah, dan saya kira ini apa yang diharapkan dari semua upaya yang sudah dilakukan oleh pemerintah termasuk dengan mengeluarkan Undang-Undang Cipta Kerja dan sebagainya,” ujar Piter dari rilis yang diterima GenPI.co, Jumat (28/6).

BACA JUGA:  Bahlil Lahadalia Dikaitkan ke Izin Tambang, Akademisi Buka-bukaan

Piter menambahkan naiknya peringkat Indonesia ini harus dijadikan momentum bagi pemerintah dengan membenahi struktur ekonomi Indonesia supaya investasi yang masuk ke Indonesia semakin membaik ke depan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya