Sekjen PBB Menginginkan Pajak dari Keuntungan Perusahaan Bahan Bakar Fosil

Sekjen PBB Menginginkan Pajak dari Keuntungan Perusahaan Bahan Bakar Fosil - GenPI.co
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan pajak dari keuntungan perusahaan bahan bakar fosil. (Antara Foto/Reuters/Denis Balibouse)

Perjanjian iklim Paris tahun 2015 menetapkan target untuk menjaga kenaikan suhu di bawah 1,5 derajat Celcius (2,7 derajat Fahrenheit).

“Di luar prediksi dan statistik, terdapat kenyataan nyata bahwa kita menanggung risiko kerugian ekonomi senilai triliunan dolar, jutaan nyawa melayang dan hancurnya ekosistem yang rapuh dan berharga serta keanekaragaman hayati yang ada di sana,” kata Ko Barrett, wakil sekretaris jenderal WMO. 

“Yang jelas, target perjanjian Paris sebesar 1,5 derajat Celcius masih tergantung pada benang merah. Belum mati, tapi tergantung seutas benang,” imbuhnya.

BACA JUGA:  Badan Pangan PBB Memperingatkan Jalur Laut Baru AS untuk Bantuan Gaza Mungkin Gagal

“Perkiraan ini merupakan penegasan bahwa dunia telah memasuki iklim di mana tahun-tahun sepanas tahun 2023 seharusnya tidak lagi menjadi kejutan,” kata Noah Diffenbaugh, seorang profesor di Doerr School of Sustainability di Stanford, melalui email.

Sebuah studi yang dirilis pada hari Selasa oleh 57 ilmuwan mengatakan bahwa ketika dunia terus menggunakan bahan bakar fosil, bumi kemungkinan akan mencapai batas 1,5 derajat Celcius dalam empat setengah tahun. (*)

BACA JUGA:  Uni Eropa Minta Israel Hormati Pengadilan PBB dan Kendalikan Kekerasan di Tepi Barat

Jangan sampai ketinggalan! Kamu sudah lihat video ini ?

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya