
GenPI.co - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Rabu menyerukan pajak “rejeki nomplok” dari keuntungan perusahaan bahan bakar fosil.
Dilansir AP News, pajak itu untuk membantu membiayai perjuangan melawan pemanasan global, dan menyebut mereka sebagai “bapak baptis kekacauan iklim.”
Guterres berbicara dalam upaya untuk menghidupkan kembali fokus dunia terhadap perubahan iklim pada saat pemilu, inflasi, dan konflik di negara-negara seperti Ukraina, Gaza dan Sudan menjadi sorotan.
BACA JUGA: Badan Pangan PBB Memperingatkan Jalur Laut Baru AS untuk Bantuan Gaza Mungkin Gagal
Dalam pidatonya yang bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Sekjen PBB menggunakan data dan proyeksi baru untuk menentang Big Oil.
Layanan Copernicus Uni Eropa, yang merupakan referensi global untuk melacak suhu dunia, mengatakan bahwa bulan lalu adalah bulan Mei terpanas, menandai rekor tertinggi bulanan ke-12 berturut-turut.
BACA JUGA: Uni Eropa Minta Israel Hormati Pengadilan PBB dan Kendalikan Kekerasan di Tepi Barat
Badan tersebut menyebutkan suhu udara permukaan rata-rata sebesar 15,9 derajat Celsius (60,6 derajat Fahrenheit) bulan lalu – 1,52 derajat Celsius lebih tinggi dari perkiraan rata-rata bulan Mei sebelum masa industri.
Pembakaran bahan bakar fosil (minyak, gas dan batu bara) merupakan penyumbang utama pemanasan global yang disebabkan oleh aktivitas manusia.
BACA JUGA: Israel Dikecam Gegara Melabeli Lembaga Bantuan PBB sebagai Kelompok Teroris
Organisasi Meteorologi Dunia mengatakan rata-rata suhu dekat permukaan global untuk setiap tahun dari tahun 2024 hingga 2028 diperkirakan berkisar antara 1,1 dan 1,9 derajat Celcius lebih panas dibandingkan pada awal era industri.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News