GenPI.co 
GenPI.co - Aktivitas pabrik di China melambat lebih dari perkiraan pada bulan Mei, menunjukkan tekanan lebih lanjut terhadap perekonomian yang sudah terbebani oleh krisis berkepanjangan di industri properti, menurut survei resmi yang dirilis Jumat.
Dilansir AP News, indeks manajer pembelian manufaktur dari Federasi Logistik dan Pembelian China turun menjadi 49,5 dari 50,4 pada bulan April pada skala hingga 100 di mana 50 menandai jeda antara ekspansi dan kontraksi.
Alasan utama perlambatan ini adalah penurunan produksi. Lemahnya pesanan baru dan pesanan ekspor menunjukkan lesunya permintaan.
BACA JUGA: China Akan Membatasi Ekspor Peralatan Penerbangan dan Teknologi Ruang Angkasa
Perkiraan para analis menempatkan PMI manufaktur sedikit di atas 50, atau masih dalam wilayah ekspansif setelah ekonomi tumbuh lebih cepat dari perkiraan sebesar 5,3% pada kuartal pertama tahun ini.
Namun ketidakpastian mengenai akses ke pasar AS makin meningkat ketika Presiden Joe Biden dan saingannya untuk terpilih kembali, mantan Presiden Donald Trump, sama-sama meningkatkan dukungan mereka untuk mempertahankan atau menaikkan tarif impor yang kaku dari China.
BACA JUGA: Perekonomian China Diprediksi Meningkat, IMF Singgung Reformasi
“Yang terakhir (pesanan baru dan pesanan ekspor) mungkin menunjukkan penurunan ekspor dalam jangka pendek, namun lebih cenderung mencerminkan efek sentimen akibat tarif baru Biden,” kata Zichun Huang dari Capital Economics dalam sebuah laporan.
China baru-baru ini melonggarkan persyaratan uang muka dan memotong suku bunga minimum pada beberapa pinjaman rumah sebagai bagian dari upayanya untuk menstabilkan pasar perumahan.
BACA JUGA: China Sebut Sulit untuk Memenuhi Diskusi Soal Perang Rusia-Ukraina
Harga rumah anjlok, konstruksi terhenti, dan puluhan pengembang gagal membayar utangnya setelah pemerintah menindak kelebihan pinjaman beberapa tahun lalu.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
