GenPI.co 
GenPI.co - Kementerian Perdagangan China mengumumkan sanksi terhadap Boeing dan dua perusahaan pertahanan lainnya pada Senin atas penjualan senjata ke Taiwan, pada hari pelantikan presiden Taiwan.
Dilansir AP News, langkah ini adalah yang terbaru dari serangkaian sanksi yang diumumkan Beijing dalam beberapa tahun terakhir terhadap perusahaan pertahanan yang menjual senjata ke Taiwan, sebuah pulau dengan pemerintahan sendiri yang dianggap China sebagai bagian dari wilayahnya sendiri.
Kementerian Perdagangan China menempatkan unit Pertahanan, Antariksa & Keamanan Boeing, General Atomics Aeronautical Systems, dan General Dynamics Land Systems, ke dalam daftar “entitas yang tidak dapat diandalkan”, yang melarang investasi lebih lanjut mereka di China, selain larangan perjalanan bagi manajemen senior untuk perusahaan.
BACA JUGA: Jual Lebih Banyak Produk ke Amerika Serikat, Taiwan Menjauh dari China
Lai Ching-te, presiden baru Taiwan, telah berjanji untuk memperkuat keamanan Taiwan melalui impor pesawat tempur canggih dan teknologi lainnya serta memperkuat industri pertahanan dalam negerinya.
Pada bulan April, China membekukan aset General Atomics Aeronautical Systems dan General Dynamics Land Systems yang dimiliki China.
BACA JUGA: China dan Kamboja Memulai Latihan Militer Selama 15 Hari
Pengajuan perusahaan menunjukkan General Dynamics mengoperasikan setengah lusin operasi layanan penerbangan Gulfstream dan jet di China yang masih sangat bergantung pada teknologi luar angkasa asing bahkan ketika mereka berupaya membangun kehadirannya sendiri di lapangan.
Perusahaan tersebut juga membantu membuat tank Abrams, yang dibeli oleh Taiwan untuk menggantikan baju besi usang yang dimaksudkan untuk menghalangi atau melawan invasi dari China.
BACA JUGA: Honda Tingkatkan Produksi Kendaraan Listrik, Pasar AS dan China Jadi Target
General Atomics memproduksi drone Predator dan Reaper yang digunakan oleh militer AS, meskipun tidak jelas senjata apa yang dijual perusahaan tersebut ke Taiwan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
