GenPI.co 
Nissan mengatakan akan memproduksi massal kendaraan listrik yang ditenagai oleh baterai generasi berikutnya pada awal tahun 2029 , menawarkan baterai solid-state dalam berbagai model, termasuk truk pikap.
Nissan memproyeksikan laba 380 miliar yen (USD 2,4 miliar) untuk tahun ini hingga Maret 2025, turun 11% dibandingkan tahun lalu, karena biaya pengembangan yang mencakup dukungan bagi pemasok.
Nilai yen yang murah secara umum menjadi nilai tambah bagi eksportir Jepang, termasuk produsen mobil, karena meningkatkan nilai pendapatan luar negeri ketika diterjemahkan ke dalam yen.
BACA JUGA: Tabrakan Mobil Vs KA Pandalungan di Pasuruan, 4 Orang Meninggal
Namun Nissan mengecilkan manfaat tersebut dan menekankan bahwa nilai tukar yang stabil adalah hal yang diinginkan.
Nilai tukar yen yang murah meningkatkan laba operasional Nissan untuk tahun fiskal yang berakhir pada bulan Maret sebesar hampir 13%.
BACA JUGA: Pameran Otomotif Beijing Mencerminkan Visi China untuk Mobil Masa Depan
Nissan menjual 3,44 juta kendaraan secara global pada tahun fiskal ini, sedikit lebih rendah dari proyeksinya namun lebih baik dibandingkan 3,3 juta kendaraan pada tahun sebelumnya.
Berdasarkan wilayah, penjualan Nissan tumbuh di AS, Jepang, dan Eropa, namun turun 24% di China.
BACA JUGA: Heboh! Anggota Polisi dari Manado Bunuh Diri di Dalam Mobil, Ada Luka Tembak di Kepala
Pasar otomotif China menghadapi tantangan di tengah perang harga di pasar yang didominasi oleh perusahaan lokal seperti BYD, dengan penawaran kendaraan listriknya yang kuat. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
