
GenPI.co - Starbucks pada Selasa memperkirakan pendapatan akan meningkat antara 7% hingga 10% pada tahun fiskal saat ini, turun dari perkiraan peningkatan 10-12% pada awal November.
Dilansir AP News, raksasa kopi asal Seattle ini melaporkan rekor pendapatan pada kuartal fiskal pertama, namun menurunkan prospek penjualannya untuk sisa tahun ini karena melemahnya belanja di China dan pasar lainnya.
Penjualan global di toko yang sama atau penjualan di toko yang buka setidaknya satu tahun, kini diperkirakan akan meningkat antara 4% dan 6%, turun dari kisaran sebelumnya 5-7%.
BACA JUGA: Starbucks Gaet BLACKPINK Hadirkan Tumbler dan Minuman Ikonis, Blink Merapat!
Pembaruan ini terjadi setelah kuartal pertama yang penuh gejolak dan tidak sesuai ekspektasi Wall Street. Starbucks mengatakan pendapatannya naik 8% ke rekor USD 9,43 miliar untuk periode Oktober-Desember.
Namun angka tersebut lebih rendah dari perkiraan analis sebesar $9,6 miliar, menurut FactSet. Penjualan toko yang sama secara global naik 5%, yang juga lebih rendah dari kenaikan 7% yang diperkirakan para analis.
BACA JUGA: Lebih Hemat, Starbucks Hadirkan Produk Siap Minum dan Coffee At Home
CEO Starbucks Laxman Narasimhan mengatakan ada kabar baik pada kuartal fiskal pertama.
Penjualan saat liburan di AS sangat kuat, dan perusahaan ini mencatatkan pembelanjaan tertinggi yang pernah ada pada kartu hadiah di AS, dengan USD 3,6 miliar yang dimasukkan ke dalam kartu selama kuartal tersebut.
BACA JUGA: Starbucks Donasikan 48 Ribu Bibit Pohon Kopi ke Petani Kopi di Jabar
Starbucks juga mengalami rekor pengeluaran per pesanan di AS karena pengunjung membeli lebih banyak makanan dan menghabiskan lebih banyak uang untuk menyesuaikan minuman mereka.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News