
GenPI.co - PT PLN (Persero) akan segera melantai ke bursa karbon Indonesia setelah sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluncurkan Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon).
PLN akan menjadi trader terbesar di bursa karbon Indonesia dengan membuka setara hampir 1 juta ton CO2.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan PLN Group siap menjadi garda terdepan dalam upaya penurunan emisi melalui peran aktif dalam bursa perdagangan karbon di Indonesia.
BACA JUGA: Dirut PLN Sebut Kebutuhan Listrik di IKN Nusantara dalam Kondisi Aman
"Kami terus mendukung pemerintah untuk mengembangkan ekosistem perdagangan karbon. Beberapa pilot project telah kami lakukan, sehingga sistem perdagangan karbon bisa dilakukan," ujarnya, Minggu (1/10/2023).
Bukti keseriusan PLN dalam memimpin perdagangan karbon di Indonesia adalah dengan mendapatkan Sertifikat Penurunan Emisi (SPE) pertama di Indonesia melalui mekanisme nonkonversi dengan mekanisme internasional.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Sebut Ekonomi Hijau, PLN Tegaskan Komitmen Jalankan Transisi Energi
Selain itu, PLN sudah memiliki platform PLN Climate Click di mana aktivitas perdagangan karbon, baik perdagangan emisi dan offset emisi.
"PLN saat ini tidak hanya menyediakan listrik tetapi menghadirkan energi yang rendah emisi, itu dari mana? Ya tentu bersumber dari pembangkit energi baru terbarukan," tuturnya.
BACA JUGA: PLN Dukung Kelompok Perempuan Tingkatkan Potensi Ekonomi di Desa
PLN pun membangun skenario transisi energi yang ambisius melalui Accelerated Renewable Energy Development secara agresif dengan menambahkan porsi pengembangan energi terbarukan hingga 75 persen di tahun 2040 dengan 25 persen di antaranya dari gas alam. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News