
GenPI.co - Ratusan karyawan startup Lyft turut terkena badai pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.
Dikutip dari Reuters, Minggu (6/11), Lyft melakukan PHK terhadap 13 persen dari total karyawannya.
Itu artinya ada sekitar 683 karyawan startup tersebut yang terkena badai PHK massal dari perusahaan.
BACA JUGA: Ekonomi Sulit, Puluhan Ribu Karyawan Kena Badai PHK Massal
Bagi Lyft, PHK massal pada periode kali ini bukanlah yang pertama. Pada awal tahun lalu, sebanyak 60 karyawan dipecat.
Manajemen Lyft menyebut PHK massal harus dilakukan karena perusahaan menghadapi situasi perekonomian global yang melemah.
BACA JUGA: Badai PHK Massal di Twitter Dimulai, Ribuan Karyawan Dipecat
Menurut manajemen Lyft, inflasi tingi membuat masyarakat berhati-hati membelanjakan uangnya.
Perubahan perilaku konsumen itu pun memukul Lyft sehingga PHK massal tidak terelakkan.
BACA JUGA: Badai PHK Massal Hantam Jabar, Puluhan Ribu Karyawan Dipecat
Pengurangan karyawan tersebut diprediksi membuat Lyft mengurangi pengeluaran antara USD 27 juta-USD 32 juta pada kuarter keempat.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News