
GenPI.co - Staf Khusus Wapres 2007-2014, Wijayanto Samirin menyebut dalam 25 tahun terakhir ini telah terjadi 3 krisis ekonomi, sehingga krisis bukanlah sesuatu yang harus kita takutkan tetapi sesuatu yang harus dihadapi.
Wijayanto mengibaratkan ekonomi dunia yang sedang pasang surut seperti pesawat besar Airbus A380, mesinnya 4 penumpangnya yang sangat banyak.
“Mesin yang pertama yaitu Amerika Serikat yang mewakili 25% ekonomi dunia mengalami perlambatan, dengan inflasinya tertinggi dalam 40 tahun terakhir,” ujarnya dalam diskusi “Tantangan Dunia Kerja di Tahun Turbulensi 2023” di Universitas Paramadina, Kamis (27/10).
BACA JUGA: Jabar Bersiap Hadapi Potensi Krisis Ekonomi 2023
Mesin kedua, menurutnya adalah China mewakili 18% ekonomi dunia perekonomiannya sedang turun, produksi pangan turun, selama ini bergantung pada PLTA namun karena kekeringan maka mengalami masalah.
Mesin Ketiga yakni European Union mewakil 18% ekonomi dunia, tidak sedang baik-baik saja karena adanya konflik, sehingga kesulitan untuk mempertahankan perekonomiannya.
BACA JUGA: Masyarakat Yakin Presiden Jokowi Mampu Mencegah Krisis Ekonomi
Mesin keempat adalah negara-negara di luar ketiga kelompok sebelumnya mewakili 39% ekonomi dunia termasuk Indonesia.
Menurut Wijayanto, mesin keempat ini masih berfungsi dengan baik tapi juga tak lepas dari masalah.
BACA JUGA: Moeldoko Ingatkan Masyarakat Soal Krisis Ekonomi
“Saat ini ada 27 negara yang sedang mengantri di IMF untuk dibantu seperti Indonesia pada tahun 1998. 39% ini tidak mengalami krisis tapi juga tidak baik-baik saja,” imbuhnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News