Menteri ESDM Tegaskan EBT Berperan Besar Turunkan Emisi

Menteri ESDM Tegaskan EBT Berperan Besar Turunkan Emisi - GenPI.co
Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif kembali mengingatkan peran penting pengembangan energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia. Foto: Kementerian ESDM

“Akses penggunaan dan pemanfaatan teknologi harus dibuat lebih inklusif. Oleh karena itu, akses terhadap teknologi dan pembiayaan yang terjangkau harus dijajaki secara masif,” kata Arifin.

Dia menjelaskan saat ini di Indonesia terdapat dua skema pembiayaan pengembangan panas bumi, yaitu geothermal energy upstream development project dan geothermal resource risk mitigation yang merupakan kerja sama dengan Kementerian Keuangan, PT SMI, dan Bank Dunia.

Presiden Asosiasi Panas Bumi Indonesia (API) Prijandaru Effendi juga mengatakan panas bumi dapat menjadi sumber energi alternatif yang bersih dan dijadikan sebagai sumber energi transisi.

BACA JUGA:  Luncurkan Peta Jalan NZE, Kementerian ESDM Ungkap Hasil Pemodelan IEA

"Panas bumi adalah sumber energi bersih, andal dan berkelanjutan yang jika dikembangkan dan dikelola dengan baik dapat menjadi salah satu solusi penting dalam transisi energi nasional guna mendukung ketahanan energi dimasa mendatang," ujar Prijandaru.

Dia menjelaskan API akan terus menyuarakan energi panas bumi sebagai sumber energi utama dalam menjamin keberlanjutan pembangunan nasional demi terwujudnya kemandirian energi nasional.

BACA JUGA:  Menteri ESDM: Indonesia Pionir Pemanfaatan Biodiesel

“Hal itu sekaligus berkontribusi pada komitmen kita di konvensi Paris agreement yang telah diratifikasi dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2016," lanjut Prijandaru.

Prijandaru menegaskan, API berkomitmen meningkatkan pemanfaatan panas bumi sebagai sumber energi sebagai mana yang sudah tercatat dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) yakni sebesar 7,2 GW pada tahun 2025 dan tahun 2030 sebesar 10 GW dan 17 GW di tahun 2050.

BACA JUGA:  Menteri ESDM Kampanyekan Energi Bersih di Labuan Bajo

"Pencapaian pamanfaatan panas bumi sesuai target di RUEN tidak mudah karena itu diperlukan kerja keras dan program akselerasi yang konkret dan realistis," imbuh Prijandaru. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya