
Dia pun menjelaskan depresiasi rupiah saat ini berada sekitar 4,5 persen, yang terhitung ringan hingga moderat dibandingkan mata uang negara lain.
Menurutnya, angka moderat ini disebabkan oleh neraca pembayaran yang lumayan baik dan surplus neraca perdagangan hingga 27 bulan, sehingga Indonesia lebih resiliance di sisi eksternal.
"Kami memahami bahwa situasi global yang sulit ini akan menjadi lebih rumit. Terlebih kenaikan suku bunga The Fed yang kemungkinan akan diikuti oleh resesi, serta harga energi yang tidak stabil karena geopolitik," pungkas Sri Mulyani. (*)
BACA JUGA: Sri Mulyani Blak-blakan Kondisi Ekonomi, Semua Harus Siap
Lihat video seru ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News