
Sudaryono mengungkapkan tujuannya agar keberadaan dan eksistensi pasar rakyat tradisional ke depan tetap ada, dan pedagang bisa hidup lebih sejahtera.
"Jadi nanti kami tinggal tunggu Perpres dan aturan turunannya disahkan oleh pemerintah, dan kita harap dapat segera diselesaikan. Sehingga skema buffer stock ini bisa berjalan dengan baik hingga stabilitas harga pangan nasional bisa terus terjaga, petani atau peternak senang, pedagang untung dan masyarakat juga nyaman, serta inflasi juga terjaga," jelas dia.
Sementara terkait BLT, Sudaryono berharap agar program bansos pengalihan subsidi BBM yang rencananya akan dilakukan oleh pemerintah tersebut diberikan dalam bentuk uang tunai dan bukan berupa barang.
BACA JUGA: Sentilan Jenderal Dudung Berbuntut Panjang, Anggota DPR Seret Jokowi
"Jadi saran dari pedagang pasar, bansos itu sebaiknya dalam bentuk tunai atau bisa melibatkan pedagang pasar. Jadi tidak memotong atau bersaingan dengan pedagang pasar yang rantai pasoknya sudah mapan. Jadinya kacau seperti sekarang ini," imbuhnya.
Sebab, belakangan ini banyak kontraktor bansos yang memborong telur dikandang-kandang milik peternak dengan harga tinggi, maka stok telur yang ada di kandang semakin menipis dan tentunya harga menjadi tinggi ketika dijual di pasar.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Titip Pesan Penting ke Menpora Zainudin Amali, Tolong Perhatikan
"Memang fakta di lapangan karena ada bansos lagi ramai, kandang-kandang peternak di borong oleh kontraktor bansos itu dengan harga tinggi, karena mereka jual ke pemerintah yang diterima oleh penerima bansos, akibatnya stok menipis, permintaan tinggi dan harga menjadi naik," tutur dia.(*)
Video viral hari ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News