
"Pulau Jawa merupakan kontributor utama pertumbuhan secara keseluruhan, yang menyumbang 56,6% dari keseluruhan output ekonomi, naik 5,7% secara tahunan," jelasnya.
Radhika Rao juga mengungkapkan dari sisi pengeluaran, konsumsi akhir pengeluaran pemerintah berdampak pada kontraksi -5,2%.
Namun, di antara sub-segmen yang lain, justru terjadi peningkatan secara luas.
BACA JUGA: APBN 2023, Ekonom: Utamakan Skala Prioritas Belanja Pembangunan
Selain itu, ekspor mencatatkan angka 19,7%, melampaui persentase impor sebesar 12,3%.
Untuk, konsumsi rumah tangga berada di persentase sebesar 5,5% secara tahunan, catatan ini di luar 3,1% kenaikan dalam pembentukan modal tetap bruto.
BACA JUGA: Menko Airlangga Ungkap Kunci Sukses Pemulihan Ekonomi Indonesia
"Konsumsi akhir naik 32 persen secara tahunan, disertai lonjakan 9,1% ekspor, dan 3% impor," terang Radhika Rao.
Sementara dari sisi industri, sektor transportasi dan penyimpanan mencatatkan peningkatan sebesar 21,3%, dan menempati urutan teratas dari aktivitas lintas sektor.
BACA JUGA: Agar Kuota BBM Subsidi Tidak Jebol, Begini Saran Ekonom kepada Pertamina
Selanjutnya, akomodasi dan kegiatan food service sebesar 9,8%, dan manufaktur mengalami pelambatan sebesar 4%.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News