
GenPI.co - Deputi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir menyebut daya beli masyarakat merupakan kunci utama untuk menghadapi risiko stagflasi dan ketidakpastian global.
Hal tersebut disampaikan Iskandar dalam webinar Warta Ekonomi bertajuk "Menghadapi Perlambatan Ekonomi dan Inflasi, Apa yang Harus Dilakukan?".
Stagflasi sendiri merupakan kondisi ekonomi yang ditunjukkan dengan pertumbuhan ekonomi yang melemah dan angka pengangguran yang tinggi.
BACA JUGA: Ada Ancaman Resesi Akibat Inflasi, Pemerintah Diminta Bergerak
Sebagaimana diketahui, dunia saat ini sedang dihantui perlambatan ekonomi dan tingginya inflasi akibat ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina.
Kondisi tersebut juga turut memengaruhi harga komoditas dan energi di Indonesia.
BACA JUGA: Ada Inflasi, Harga Mobil Daihatsu Tidak Serta-merta Naik
Terkait hal itu, Iskandar menjelaskan pemerintah berkomitmen untuk mempertahankan daya beli masyarakat agar tetap tumbuh dan tinggi.
"Pemerintah mendorong Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) melaksanakan pengendalian harga dengan cara memperkuat koordinasi kebijakan antar kementerian/ lembaga," kata Iskandar dalam siaran pers, Selasa (2/8).
BACA JUGA: Inflasi di Jateng, Upaya Ganjar Pranowo Bisa Bikin Warga Lega
Selain itu, pemerintah juga melakukan upaya lainnya seperti meningkatkan produksi pangan lewat food estate, mendorong distribusi pasokan komoditas dan kerja sama antar daerah yang kelebihan pasokan dan kekurangan pasokan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News