
GenPI.co - Nilai tukar rupiah di pasar spot exchange melanjutkan pelemahan pada akhir perdagangan, Senin (9/5).
Data Bloomberg menunjukkan, mata uang Garuda terdepresiasi 92 poin atau 0,6 persen menjadi USD 14.572 per USD.
Pada pembukaan perdagangan, rupiah ditransaksikan di Rp 14.505 dari sebelumnya Rp 14.480 per USD.
BACA JUGA: Setelah Lebaran, Dolar AS Menggila, Rupiah Dibuat Keok
Sepanjang perdagangan, rupiah mengalami tekanan paling tinggi di Rp 14.595, sementara terendah Rp 14.501 per USD.
Berdasarkan laporan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), kurs rupiah ditransaksikan di Rp14.480 per USD dari sebelumnya Rp14.418.
BACA JUGA: Stop Ekspor Minyak Goreng Bikin Nilai Rupiah Rontok
Ditarik dari sepekan terakhir, nilai tukar rupiah terdepresiasi 0,03 persen.
Dalam sebulan terakhir, mata uang Garuda melemah 0,72 persen, tiga bulan 0,51 persen transaksi setahun berjalan (year to date/ytd) 1,44 persen.
BACA JUGA: Dolar AS Makin Berotot, Rupiah Terkapar di Rp 14.494
Tak hanya rupiah, mayoritas mata uang kawasan Asia juga mengalami tekanan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News