
GenPI.co - Bank dunia mengoreksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 menjadi 5,1 persen. Wah kenapa tuh?
Lembaga internasional itu sebelumnya menargetkan ekonomi Indonesia bisa tumbuh 5,2 persen.
Koreksi target itu menyusul perang Rusia Ukraina yang tak kunjung berakhir. Bahkan, situasi perang kembali memanas meski negosiasi damai sudah berjalan.
BACA JUGA: BLT Minyak Goreng Rp 300 Ribu, Ahli Ekonomi: Kegagalan Pemerintah
Meski begitu, proyeksi pertumbuhan ini tetap lebih tinggi dibandingkan ekonomi Asia Timur yang berada di 5 persen.
"Beberapa negara seperti Malaysia dan Indonesia tidak terlalu rentan terhadap kenaikan harga komoditas akibat perang," kata Kepala Ekonom Bank Dunia Asia Timur dan Pasifik Aaditya Mattoo, Selasa (5/5).
BACA JUGA: Ekonomi RI Kebal Berbagai Tekanan, APBN hingga Februari Moncer
Dia mengakui dampak perang Rusia Ukraina serta sanksi-sanksi yang diterapkan negara-negara Barat sangat berpengaruh terhadap pasokan komoditas.
Tak hanya itu, tekanan di sektor keuangan hingga kepercayaan global juga membayangi.
BACA JUGA: 3 Dampak Kenaikan Pertamax pada Ekonomi Negara, Waduh!
Negara kawasan Asia Timur dan Pasifik dinilai masih tidak bergantung terhadap stok komoditas ekspor kedua negara.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News