
GenPI.co - Harga minyak sawit atau crude palm oil (CPO) naik lebih dari 2 persen pada Senin (4/4) setelah sesi sebelumnya melorot.
Kenaikan ini menyusul respons pelaku pasar atas survei Reuters yang menunjukkan lonjakan tipis stok sawit pada akhir Maret 2022.
Kontrak minyak sawit berjangka untuk pengiriman Juni di Bursa Malaysia Derivatives Exchange ditutup menguat MYR 120 atau 2,16 persen menjadi MYR 5.686 (USD 1.348,99) per ton, setelah merosot dalam tiga sesi sebelumnya.
BACA JUGA: Gara-Gara India, Harga Sawit Turun Lebih dari 3 Persen
Survei Reuters mencatat stok minyak sawit Malaysia pada Akhir Maret tetap ketat, naik hanya 0,5 persen dari bulan sebelumnya menjadi 1,53 juta ton.
Sementara itu, produksi sawit diperkirakan naik 16,4 persen ke level tertinggi tiga bulan menjadi 1,32 juta ton.
BACA JUGA: Sempat Naik, Harga Sawit Turun Lagi, Penyebabnya Tak Disangka
Akan tetapi produksi itu diimbangi lonjakan ekspor 6,3 persen yang mencapai 1,17 juta ton.
Harga sawit yang naik juga memperoleh sentimen positif dari kebijakan Malaysia dan Indonesia.
BACA JUGA: Harga Sawit Riau Naik Tipis, Ini Daftarnya hingga 5 April 2022
Dua negara itu sepakat untuk menentukan harga sawit global dan menghindari persaingan banderol.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News