
Menurut EIA, total persediaan bensin turun 0,5 juta barel pekan lalu, sementara persediaan bahan bakar sulingan turun 0,6 juta barel.
Harga minyak telah melonjak ke level tertinggi dalam beberapa hari terakhir karena konflik Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung.
Sanksi Barat yang meluas terhadap Moskow memicu kekhawatiran tentang gangguan pasokan energi dari eksportir utama Rusia.
BACA JUGA: Rusia-Ukraina Ganggu Pasokan Energi, Harga Minyak Naik Tajam
Badan Energi Internasional mengumumkan negara-negara anggotanya telah setuju untuk melepaskan 60 juta barel minyak dari cadangan darurat mereka untuk mengurangi kekurangan pasokan yang disebabkan oleh konflik Rusia-Ukraina.
Namun, pengumuman tersebut gagal menenangkan pasar, dengan WTI dan Brent masing-masing melonjak 8 persen dan hampir 7,2 persen, pada Selasa.
BACA JUGA: Harga Minyak Naik Tajam, Brent Tembus USD 100 per Barel
"Ini karena jumlah yang akan dirilis hanya mencakup dua minggu pengiriman minyak Rusia," kata Carsten Fritsch, analis energi di Commerzbank Research, Rabu dalam sebuah catatan.
Menurut kantor berita Interfax, Rusia mengekspor minyak rata-rata 4,6 juta barel per hari pada Januari dan Februari.
BACA JUGA: Jangan Resah, Stok Minyak Goreng di Sukabumi Mencukupi
Para ahli mengatakan harga energi akan menjadi faktor kunci yang harus diperhatikan saat peristiwa konflik berlangsung.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News