
GenPI.co - Peningkatan kasus Omicron yang berlangsung cepat menjadi tantangan baru bagi perekonomian global, nasional, maupun Jawa Barat.
Meski demikian, momentum optimisme perekonomian perlu dijaga, mengingat pertumbuhan ekonomi nasional dan Jawa Barat pada tahun 2021 menunjukan perbaikan signifikan.
Sejalan dengan hal tersebut, sebagai upaya memperkuat semangat kolaborasi dan sinergi untuk terus menjaga stabilitas laju inflasi dan mendukung percepatan digitalisasi ekonomi guna membangun daya saing.
BACA JUGA: BI: Negara Berkembang Harus Terapkan Kebijakan Ekonomi yang Sehat
Kepala Bank Indonesia Jawa Barat, Herawanto mengatakan, transformasi digital menjadi langkah penting yang harus dilakukan secara terintegrasi, terstruktur dan masif, termasuk dalam upaya pengendalian inflasi.
"Digitalisasi mampu menerobos sekat jarak dan waktu secara lebih efektif. Bisa meningkatkan interkonektivitas antarpenduduk dan antarbisnis sehingga mampu menciptakan efisiensi ekonomi karena rantai distribusi barang dan jasa makin pendek," ujarnya di Bandung, Senin (21/2/2022).
BACA JUGA: Pemindahan IKN Demi Terwujudnya Pemerataan Ekonomi
Efisiensi ekonomi inilah yang menjadi kunci daya saing bisnis untuk berkompetisi, sehingga terbentuk harga yang paling efisien dan menyejahterakan masyarakat.
"Saat pandemi, digitalisasi juga menawarkan berbagai hal yang mampu menjembatani keberlangsungan transaksi ekonomi dan aktivitas kehidupan seluruh komponen masyarakat melalui adaptasi kebiasaan baru," tuturnya.
BACA JUGA: Omicron Menggila, Sri Mulyani Beri Kabar Baik soal Ekonomi Dunia
Transaksi tanpa pertemuan fisik melalui e-commerce, e-banking, bahkan untuk pemenuhan kebutuhan barang dan jasa sehari-hari yang sebelumnya jarang atau janggal dilakukan tanpa bertemu muka, dapat terakomodasi dan semakin meningkat volumenya
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News