
GenPI.co - Ketua Umum Perhimpunan Bank Indonesia (Perbanas), Kartika Wirjoatmodjo mengumumkan Indonesia telah meluncurkan peta jalan komitmen jangka panjang terhadap sektor keuangan berkelanjutan.
Hal tersebut dilakukan untuk memastikan kelancaran transisi menuju ekonomi rendah karbon.
“Sustainable Finance Roadmap fase 1 untuk 2015-2019 sudah dirilis oleh OJK,” ujarnya dalam Rangkaian G20 “Scaling Up the Utilization of Sustainable Financial Instruments”, Jumat (18/2).
BACA JUGA: Dominasi Pemerintah Pusat terhadap Keuangan Daerah Sangat Besar
Dalam roadmap tersebut, terdapat beberapa inisiatif dalam mengimplementasikan sustainable finance (pembiayaan berkelanjutan) untuk institusi pembiayaan dan perusahaan publik.
“OJK juga sudah meminta bank-bank di Indonesia untuk menciptakan instrumen pembiayaan berkelanjutan,” ungkapnya.
BACA JUGA: OJK Catat Stabilitas Sektor Keuangan Nasional Tetap Terjaga
Pada 2021, OJK merilis Sustainable Finance Roadmap fase 2 untuk 2021-2025.
Roadmap ini ditujukan sebagai pedoman untuk para industri perbankan dan kementerian/lembaga terkait dalam menciptakan instrumen dan produk pembiayaan berkelanjutan.
BACA JUGA: LPDB-KUMKM Tingkatkan Tata Kelola Keuangan
Lebih lanjut, Kartika memaparkan pembiayaan berkelanjutan memiliki potensi besar di Indonesia. Misalnya, surat utang hijau (domestic green bond insurance) yang mencapai USD 35,12 juta.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News