
GenPI.co - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berharap Jembatan Terusan Bojonegoro-Tuban (TBT) bisa mempengaruhi sektor ekonomi.
Hal ini tidak terlepas dari fungsi utamanya, yaitu sebagai sarana konektivitas dua kabupaten.
"Termasuk membuka kawasan baru dan mempermudah akses masyarakat untuk keluar masuk antar daerah," ujar Khofifah, Rabu (12/1).
BACA JUGA: BRI dan Bank Jatim Kolaborasi Luncurkan kartu Jatim Brizzi
Khofifah memaparkan, adanya jembatan penghubung Kecamatan Kanor Bojonegoro dan Kecamatan Rengel Tuban mempermudah masyarakat yang semula melakukan jual beli di Pasar Rengel maupun Pasar Kanor.
"Biasanya menggunakan perahu dan harus melintasi Sungai Bengawan Solo. Masyarakat Bojonegoro yang ingin ke Tuban atau sebaliknya sekarang bisa lebih mudah, aman, dan cepat," katanya.
BACA JUGA: Warga Jatim Waspada, BMKG Keluarkan Peringatan Dini
Dia menjelaskan, lembaga pendidikan dan sektor UMKM akan semakin luas di daerah tersebut.
Jembatan yang membentang di atas Sungai Bengawan Solo dibangun sejak April 2021.
BACA JUGA: Cegah Ancaman Omicron, Polda Jatim Lakukan Pengetatan Ekstra
Jembatan memiliki panjang 210 meter, lebar jalur kendaraan 7 meter, dan trotoar 2 x 1 meter. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News