
GenPI.co - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Herawanto mengatakan, stabilitas sistem keuangan adalah suatu kondisi prasyarat sistem keuangan nasional dapat berfungsi efektif dan efisien serta mampu bertahan terhadap gejolak atau kerentanan internal maupun eksternal.
"Sehingga alokasi sumber pendanaan atau pembiayaan dapat berkontribusi pada pertumbuhan dan stabilitas perekonomian nasional," ujarnya di Kampus Universitas Parahyangan, Selasa (23/11/2021).
Terwujudnya stabilitas sistem keuangan merupakan tanggung jawab bersama otoritas sektor keuangan yakni Kementrian Keuangan, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
BACA JUGA: OJK Jabar : Gunakan Produk dan Layanan Keuangan Sesuai Kebutuhan
Lebih lanjut, kondisi stabilitas sistem keuangan Jawa Barat per Oktober 2021 masih dalam kondisi terjaga.
Hal ini tercermin pada penyaluran kredit yang terpantau meningkat menjadi 5,24 persen (yoy) dengan risiko yang tetap terjaga di angka 3,25 persen.
BACA JUGA: Investor Timur Tengah Bisa Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Jabar
Penyaluran kredit juga meningkat di sektor industri dan jasa dunia usaha sejalan dengan pelonggaran PPKM yang berdampak positif pada aktivitas ekonomi di Q4-2021.
Upaya pemulihan ekonomi melalui sektor riil juga memperoleh dukungan dari pemerintah melalui realisasi penyaluran dana PEN di Jawa Barat.
BACA JUGA: Jabar Tuan Rumah East Local and Regional Government Congress 2022
Bank Indonesia melalui sinergi dan kolaborasi bersama pemerintah dan seluruh komponen pentahelix terkait juga berkomitmen untuk terus melakukan percepatan pemulihan dan pengembangan ekonomi daerah melalui pemberdayaan sektor rill dan Klaster UMKM.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News