
GenPI.co - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menanggung utang jumbo, yaitu senilai USD 7 miliar atau sekitar Rp 100 triliun.
Dikemukakan Menteri BUMN, Erick Thohir, sebagian besar nilai tersebut merupakan utang Garuda Indonesia kepada para penyewa pesawat (lessor).
"Negosiasi utang-utang Garuda yang mencapai USD 7 miliar karena leasing cost termahal yang mencapai 26 persen. Ini lagi dinegosiasikan dengan para lessor," kata Erick Thohir (4/11) dilansir dari laman wartaekonomi.
BACA JUGA: Sekarga Dukung Rencana Erick Thohir, Garuda Fokus Domestik
Saat ini, armada pesawat yang dioperasikan Garuda Indonesia makin sedikit jumlahnya.
Tercatat Juni 2021, Garuda memiliki 6 pesawat milik sendiri dan 136 pesawat sewa. Totalnya 142 pesawat.
BACA JUGA: Sekarga Optimistis Garuda Indonesia Punya Masa Depan Cerah
Pada Agustus 2021, jumlahnya menjadi 135 pesawat yaitu 6 pesawat milik sendiri dan 129 pesawat sewaan.
Saat ini, jumlah pesawat yang dimiliki Garuda tersisa 125 armada. Yaitu 6 milik sendiri, dan 119 pesawat sewaan.
BACA JUGA: Selamatkan Garuda Indonesia - Negara Bisa Beri Pinjaman Modal
"Penurunan jumlah pesawat sewa disebabkan oleh pengembalian beberapa pesawat kepada lessor," beber manajemen Garuda Indonesia (8/11).
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News