
Dia mengemukakan, penyerapan anggaran belanja vaksin masih rendah. Karena tergantung dari produsen vaksin itu sendiri.
Sebab pemerintah baru akan membayar setelah vaksin itu dikirim.
Sementara itu, masyarakat begitu antusias untuk melakukan vaksinasi.
Bahkan di daerah-daerah, permintaan masyarakat untuk divaksin melebihi kuota vaksin yang disediakan oleh pemerintah.
BACA JUGA: Saat Pasar Dunia Tinggalkan Posisi Ini, Harga Emas Antam Sebegini
“Ini membuktikan bahwa pandemi covid-19 di Indonesia agar segera bisa teratasi, walaupun akhirnya masyarakat akan berdampingan dengan covid-19,” ujar Ibrahim.
Dengan antusiasme masyarakat tersebut, tambah dia, mengakibatkan angka positivity rate corona terus mengalami penurunan.
BACA JUGA: Fakta Kolam Renang Termegah yang Dibangun Waskita Karya
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyoroti angka positivity rate Corona di Indonesia, yang sedikit lagi menyentuh batas aman 5 persen.
Artinya, penularan corona sudah jauh lebih baik ketimbang puncaknya di pertengahan Juni hingga Agustus saat menyentuh 30 persen.
BACA JUGA: Bukan Bitcoin, Mendadak AS Justru Khawatirkan Kripto Ini, Kenapa?
“Walaupun WHO memberikan informasi yang positif tentang covid-19, namun pemerintah tetap waspada. Bisa saja sewaktu-waktu pandemi covid-19 varian delta kembali merebak, bahkan varian MU yang terbilang ganas,” kata Ibrahim. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News