
GenPI.co - Saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) naik 210 poin atau 24,71 persen. Kenaikan itu sehingga terkena batas auto rejection atas (ARA) menjadi Rp 1.060 persaham.
Saat pencatatan perdana saham perseroan di Bursa Efek Indonesia (BEI), kemarin, saham BUKA terpantau masih mentok di posisi Rp1.060 per saham.
Frekuensi perdagangan saham perusahaan all-commerce itu tercatat sebanyak 3.644 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 511,83 juta lembar saham senilai Rp 542,4 miliar.
BACA JUGA: Berminat Akses Layanan Kurban Digital? Nih Program Bukalapak
Meski demikian, kenaikan harga saham BUKA diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau net foreign sell sebesar Rp 272,96 miliar.
Bukalapak resmi melantai di bursa melalui mekanisme penawaran umum perdana saham atau IPO pada hari ini.
BACA JUGA: Ingin Jago Kandang, Bukalapak Ajak Masyarakat Cintai Produk Lokal
Direktur Utama PT Bukalapak.com Tbk Rachmat Kaimuddin saat pencatatan perdana saham perseroan mengatakan, walaupun IPO Bukalapak dilakukan di tengah berlangsungnya pandemi Covid-19, minat terhadap saham Bukalapak tetap tinggi.
Hal ini mencerminkan kepercayaan terhadap Bukalapak, perusahaan yang berfokus kepada pemberdayaan UMKM yang merupakan penggerak utama ekonomi Indonesia.
BACA JUGA: Keren! Bukalapak Buka Pintu Ekspor Lewat BukaGlobal
"Melalui IPO ini, kami di Bukalapak percaya bahwa kami dapat mendorong pertumbuhan UMKM ke tingkatan selanjutnya," ujar Rachmat.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News